14 Januari 2015

0

Tubuh Ideal Penting, Wawasan Diperhitungkan

::
Putri Yosica terlihat anggun dengan kebaya merah. Bibirnya yang dibalut dengan lipstik berwarna merah menambah pesona bagi yang melihatnya. Dengan langkah pelan, dia menuju kolam renang di Hotel Sagita Balikpapan, Jumat (9/1) sore.

Di hotel ini, Kaltim Post menggelar sesi pemotretan terhadap beberapa model asal Kota Minyak. Pute, biasa dia disapa mengaku, telah berkeliling Nusantara mengenalkan budaya khas Kaltim.

Gadis yang memiliki tinggi badan 170 sentimeter ini pernah dinobatkan sebagai runner-up Pemilihan Putri Indonesia (PPI) Regional Kalimantan tahun 2010. Tak hanya kondisi fisik yang dinilai, tetapi juga wawasan umum serta kebudayaan. Meski belum menjadi yang terbaik, sejak itu, jam terbang Pute justru melejit.

“Beberapa daerah sudah pernah saya kunjungi untuk mengenalkan budaya Kaltim. Senang bisa saling bertukar informasi. Sambil jalan-jalan juga keliling Nusantara,” katanya.

Perempuan kelahiran 28 Februari 1992 ini menggeluti dunia modeling sejak duduk di bangku kelas III SMP. Belakangan tawaran mulai berdatangan. Hingga akhirnya, ia bergabung dengan Yatim Jali-Jali Enterprise di Balikpapan. Pemasukan rupiah dari aktivitas ini juga mulai mengucur. Ditanya nominalnya, Pute hanya tersenyum. “Ada lah pemasukan rutin dari model,” ujarnya.

Ia mengaku, menjadi model ini hanya sambilan saja. Sementara, aktivitas utamanya bekerja di salah satu perusahaan di Balikpapan. Punya segudang aktivitas membuatnya ekstra hati-hati menjaga pola makan. Ini supaya tubuh ideal tetap terjaga.

Sementara itu, Bella Claudia menjadi seorang modeling sudah menghasilkan rupiah hingga ratusan ribu rupiah tiap sekali tampil. Namun, karena saat ini masih duduk di kelas 12 di SMA 5 Balikpapan, pendapatan dari modeling cukup untuk uang jajan. “Saya memang menyukai model profesional dan itu cita-cita saya,” aku dara kelahiran Bontang, 5 September 1996 ini.

Dia masuk dunia model sejak kelas satu SMP. Saat itu dia bertemu dengan seorang pencari bakat modeling di sebuah kafe di Kota Minyak. “Saya ditawari karena melihat badan saya tinggi dan cocok menjadi model. Awalnya saya tak mau, tapi teman menyuruh untuk mencoba dan akhirnya saya coba,” bebernya.
Perempuan yang hobi membaca ini mengaku, setelah lulus SMA akan melanjutkan kuliah di Jogjakarta sambil sekolah modeling.

Adapun, Cahaya Nurhikmah. Dara kelahiran Balikpapan, 15 Maret 1996 ini mengawali modeling dari anggota Paskibra. Mengenal dunia model karena ajakan dari salah satu agency modeling di Kota Minyak. “Saya diminta mengikuti fashion show di Bali,” bebernya.

Sederet prestasi pernah disabet. Di antaranya, menjadi Duta Wisata Balikpapan 2013, wakil satu Duta Wisata 2013 tingkat Kaltim, Putri Batik Kaltim, dan Top 7 Putri Nusantara 2014.
 
Sumber: Kaltim Pos

0 comments: